Sebagai pemesanan paket wisata sesegera mungkin untuk melakukan Reservasi guna memeriksa ketersediaan dan Bali Program paket wisata yang Anda booking jauh hari. Jika hotel dan paket tour Program Bali masih tersedia, kami akan memberikan informasi, memberikan konfirmasi akhir sebagai bukti bahwa pesanan Anda dapat diperpanjang.
Jika Anda setuju dengan Bookingan telah dilakukan, silakan, untuk melakukan pembayaran dengan cara yang kita telah dimasukkan ke dalam situs Kompensasi kami.
Metode pembayaran Dan Reservasi Paket Wisata
Untuk sistem pembayaran Reservasi Paket Pulau Tidung Ada perbedaan dengn paket Pulau Bali dan Karimun Jawa, beberapa langkah yang harus Anda pertimbangkan:
Setelah menempatkan pesanan, pastikan Anda mendapatkan konfirmasi dari kami melalui e-mail atau fax sebagaimana ditentukan dalam konfirmasi jumlah rekening, rincian pembayaran dan informasi tentang persyaratan pembayaran.
Melakukan pembayaran setoran tagihan Anda sebelum tanggal jatuh tempo untuk menghindari pembatalan. Pembayaran deposit mungkin melalui transfer bank
Reservasi
Berikut kami sajikan langkah-langkah untuk melakukan Reservasi pembayaran setelah membuat pemesanan paket wisata reservasi dan pemesanan lain.
Setelah pemesanan, langkah-langkah yang kami telah menempatkan dalam urutan, kami akan mengirimkan konfirmasi akhir dari reservasi, Anda harus membayar dengan uang tunai atau transfer ke rekening kami di kondisi berikut:
50% dari total pembayaran akan selesai sebelum batas waktu, dan keseimbangan saat tiba di Bali
Setelah Anda melakukan deposit dari tanda akan menyenangkan bukti Bookingan pembayaran, jika Anda melakukannya dengan melewati untuk menghubungi kami melalui e-mail atau untuk mengkonfirmasi pembayaran yang belum dilakukan, dan tidak ke email di bawah ini:
Telepon 085814218584 / PH. 081805568288
e-mail: tidungcity2gmail.com
Setelah kami menerima pembayaran, kami akan mengirimkan faktur dengan rincian bersama dengan voucher (Hotel atau tour di Bali) dengan e-mail (attachment file) atau fax.
Dan pesanan Anda kami percaya Dikonfirmasi
Catatan: hambatan Biasanya kita hanya dihadapkan ke reservasi, mengingat permintaan untuk hotel yang sangat, sehingga disarankan untuk melakukan reservasi terlebih dahulu dari waktu Anda bersantai di Bali. Adapun kunjungan di Bali dan kami siap untuk mengangkut 99%.
Ketentuan pemesanan
SYARAT DAN KETENTUAN
Semua harga hanya warga negara Indonesia atau KIMS / KITAS. Operator tur sebagain untuk membedakan harga warga negara Indonesia dengan pemegang izin. Harga untuk pemegang izin akan terdaftar secara terpisah.
Pembeli hanya warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun atau lebih dan memiliki kartu identitas atau KIMS atau KITAS.
Pemesanan Paket Wisata Murah Menawarkan Bali, atau setidaknya untuk 2 orang
Harga paket termasuk paket tercantum di bawah ini. Kami memahami apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam paket yang Anda pesan.
Setiap pemesanan paket, formulir pesanan akan menerima voucher dikirim melalui e-mail
Voucher PEMBELIAN
Pembayaran minimal 50% dari deposit
Membatalkan sebelum H-7, deposito akan berkurang sebesar 50% dan H-7, deposit akan hangus
Pembayaran bisa melalui BCA / Mandiri
KAMAR PEMBELI LOKASI
Pembayaran pada saat pemesanan harus dibayar penuh 2 hari setelah konfirmasi pemesanan
Pembayaran bisa melalui BCA / Mandiri
Setelah pembatalan konfirmisi akan didenda hingga 30%.
Pembatalah dikenakan sehari penuh
KEGIATAN RESERVASI PAKET
Pembayaran untuk pemesanan untuk 5 kegiatan seperti arung jeram, trekking, gajah naik, deposito pelayaran dari 100% untuk kelompok lebih dari 5 orang deposit 20%
Sisa pembayaran dibayarkan untuk maksimal H-15
Pulau Seribu Tour
Sabtu, 24 Oktober 2015
Jumat, 31 Juli 2015
Kisah Sukses Pengusaha Kapal Ferry Kepulauan Seribu
Muhlis bukanlah seorang insinyur atau menyecam bangku kuliahan. Bahkan lulus dari perguruan tinggi, pendidikan sekolah dasar saja tidak selesai. Dia belajar untuk membuat otodidak kapal. Perjalanan hidup yang banyak kontak dengan gelombang, angin, dan matahari diajarkan tentang apa yang paling dibutuhkan dari perjalanan di laut.
"Kami membutuhkan kapal yang solid. Kapal yang dapat mengangkut penumpang lebih cepat dan lebih aman," kata bapak tiga anak, Sabtu (4/7).
Pria yang tinggal di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, itu menciptakan disebut-penumpang kapal kapal-motor dengan dua mesin tambahan. Jika sepeda motor biasanya kapal hanya terdiri dari satu 10-silinder bertenaga penggerak, Muhlis menambahkan mesin 10 silinder dan 8 silinder.
Tambahan berarti tenaga mesin ekstra. Sena kapal Express, desain dan susah payah Muhlis, misalnya, bergerak lebih cepat dari kapal sejenis lainnya di Kepulauan Seribu. Karena lebih cepat untuk mendarat, peluang bahaya di laut dapat dikurangi. Selain itu, jika salah satu mesin mati, masih ada dua mesin lainnya yang berfungsi. Terombangambing pengalaman di laut karena off mesin tidak perlu diulang.
Pada hari Kamis awal Juli, Kompas mencoba Muara Angke kapal pesiar Sena Coconut Island Express bekerja Muhlis. Kapal itu berukuran 6 meter x 29 meter. Ketika ramai, seperti musim Lebaran, kapal dapat digunakan untuk menampung 150 penumpang.
Cepat dan berguna
Terdiri dari dua kapal dek dengan puluhan kursi. Sena ekspres kapal tidak hanya digunakan untuk mengangkut penumpang, tetapi juga untuk mengangkut barang-barang berbagai warga Pulau Kelapa. Barang yang diangkut adalah botol air, sepeda motor, barang-barang dasar, mesin kapal nelayan, sayuran, es batu, beras, dan masih banyak lagi.
Karena langit masih gelap, penumpang harus antre dalam kapal. Mereka juga membawa berbagai barang di tas, kotak, dan karung. Tarif kapal Rp 50.000 per orang.
Pukul 07.00, saat matahari terbit, kapal meninggalkan pelabuhan Muara Angke bergerak. Kapal itu melakukan perjalanan sekitar 60 kilometer ke cluster Kepulauan Seribu. Ketika kapal bergerak, angin mengibaskan rambutnya. Kapal bergerak membelah laut bergelombang ke gelembung untuk sisi kiri dan kanan kapal. Kapal buatan tahun 2012 itu bergerak maju dari kapal motor berlayar ke arah yang sama.
Pukul 10.00, sehingga tiba di dermaga Pulau Kelapa, penumpang segera bergegas keluar dari kapal. Warga mengatakan, kalau bukan untuk naik perahu Sena Express, perjalanan ke Pulau Kelapa bisa mengambil lima jam. "Saya sadar, setiap hari membawa kehidupan orang-orang pulo (panggilan untuk warga Kepulauan Seribu) dalam perjalanan laut. Kapal yang saya kemudikan harus mampu bergerak cepat dan aman untuk memberikan penumpang ke tujuan masing-masing," kata Muhlis.
Muhlis membeli mesin perahu seharga Rp 100 juta per unit. Biaya membuat seluruh kapal lebih dari Rp 900 juta. Kapal dibuat di Kepulauan Pasifik selama tiga bulan dengan melibatkan adat Pulau Kelapa. Bangka Belitung telah masih menyediakan kayu, seperti kayu ulin, menarik, dan meranti, yang diperlukan untuk membuat kapal. Dari bisnis kapal motor, laba Muhlis setidaknya $ 20 juta per bulan.
Meskipun relatif berhasil, Muhlis tidak ingin menjadi diam dan menggunakan pendapatan hanya untuk kesenangan pribadi. Dia mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk memberdayakan nelayan setempat. Sejak delapan tahun lalu, Muhlis menyediakan modal untuk 20 kelompok nelayan untuk berlayar memancing.
Muhlis (41)
LAHIR:
Cabangbungin, Bekasi
ISTRI:
Tonyih (36)
ANAK:
Muni (20), Tom (14), Melissa (4)
SEKOLAH:
SD Setia Jaya (kelas V SD)
Setiap kelompok nelayan, yang terdiri dari 8-10 orang, diberikan modal masing-masing Rp 30 juta untuk membuat kapal pesiar atau persyaratan pembelian. Sebagai bagian dari kerjasama, nelayan dan menjual sebagian ikan untuk Muhlis untuk dijual kembali di Muara Angke. Saat ini, Muhlis bekerja dengan 200 nelayan di Pulau Kelapa dan sekitarnya. Muhlis juga membangun kandang untuk budidaya kerapu di Pulau Kelapa.
Rise of kepahitan
Muhlis lahir di Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Orangtuanya bekerja sebagai petani dengan pendapatan biasa-biasa saja. Kemiskinan memaksa Muhlis putus di kelas V SD. Berusia bahkan 12 tahun ketika ia mulai nomaden sebagai penjaja dan loper koran. Anak jalanan bersama-sama, dia tidur di mana saja-dalam pintu dan beraspal pasar surat kabar atau tumpukan sampah.
Sebagai seorang remaja, Muhlis bekerja di salah satu di Muara Angke kapten memancing. Tugasnya membawa nelayan untuk membeli jatah untuk berlayar. Kadang-kadang ia juga mengundang para nelayan untuk menangkap ikan. Bekerja seperti itu tidak membuatnya bahagia. "Saya sering dimarahi. Salah sedikit dimarahi dan berteriak," katanya.
Pengalaman pahit itu tidak selalu merugikan. Muhlis membuktikan. Dari pengalamannya, ia belajar untuk menangkap ikan, membangun kapal, dan melakukan bisnis. Pada tahun 1995, ketika tinggal di pulau Panggang, Muhlis menjadi kolektor nelayan memancing di Kepulauan Seribu dijual di Muara Angke. Di Muara Angke, saudara menangani pemasaran dan kemasan. Laba dari bisnis ikan Rp 2 juta per hari.
Ketika ikan sulit untuk menangkap, Muhlis pecundang. Dia tidak pernah putus. Kebanyakan tabungan digunakan untuk membeli kayu sebagai pembuatan kapal penumpang. "Saya pikir bisnis sepeda motor kapal tidak akan pernah kehilangan. Perahu taksi selalu dibutuhkan orang," katanya.
Mulai dari trial and error, Muhlis membuat kapal dengan kapasitas 10 penumpang. Karena kayu mahal dan sulit diperoleh, Muhlis juga membuat kapal dengan bahan dasar fiber. Muhlis telah beberapa kali membuat dan menjual kapal penumpang biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Sekarang ia mengoperasikan dua kapal motor. Karena ada majikan Pulau Kelapa kapal lain, dua kapal Muhlis, hanya berlayar seminggu sekali. "Pengangkutan penumpang harus rotasi, sehingga semua dapat rezeki," katanya.
Lahir di Bekasi dan hidup lebih dari 20 tahun sebagai pulo, kadang-kadang Muhlis rindu. Tinggal di wilayah Kepulauan Seribu asal sangat berbeda dengan sawah hijau. "Di pulau, apa serba mahal. Lezat di sini tenang, tidak ada kemacetan lalu lintas seperti di kota," katanya.
Delapan tahun yang lalu, Muhlis pindah ke Pulau Kelapa. Dia membangun sebuah rumah tiga kamar dibuat menghadap ke utara, ke laut. Dari jendela rumahnya, setiap hari Muhlis melihat matahari terbit dan terbenam. Sinar matahari mengingatkan perjalanan hidupnya sebagai berputar roda, kadang di bawah, kadang di atas, kadang-kadang seperti menghilang dan gelap di sekitar.
Dia sadar, hidup di pulau ini penuh dengan tantangan. Dengan kerja keras dan inovasi terus-menerus dilakukan karena dari pengalaman, Muhlis mencoba untuk bertahan hidup.
"Kami membutuhkan kapal yang solid. Kapal yang dapat mengangkut penumpang lebih cepat dan lebih aman," kata bapak tiga anak, Sabtu (4/7).
Pria yang tinggal di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu Utara, itu menciptakan disebut-penumpang kapal kapal-motor dengan dua mesin tambahan. Jika sepeda motor biasanya kapal hanya terdiri dari satu 10-silinder bertenaga penggerak, Muhlis menambahkan mesin 10 silinder dan 8 silinder.
Tambahan berarti tenaga mesin ekstra. Sena kapal Express, desain dan susah payah Muhlis, misalnya, bergerak lebih cepat dari kapal sejenis lainnya di Kepulauan Seribu. Karena lebih cepat untuk mendarat, peluang bahaya di laut dapat dikurangi. Selain itu, jika salah satu mesin mati, masih ada dua mesin lainnya yang berfungsi. Terombangambing pengalaman di laut karena off mesin tidak perlu diulang.
Pada hari Kamis awal Juli, Kompas mencoba Muara Angke kapal pesiar Sena Coconut Island Express bekerja Muhlis. Kapal itu berukuran 6 meter x 29 meter. Ketika ramai, seperti musim Lebaran, kapal dapat digunakan untuk menampung 150 penumpang.
Cepat dan berguna
Terdiri dari dua kapal dek dengan puluhan kursi. Sena ekspres kapal tidak hanya digunakan untuk mengangkut penumpang, tetapi juga untuk mengangkut barang-barang berbagai warga Pulau Kelapa. Barang yang diangkut adalah botol air, sepeda motor, barang-barang dasar, mesin kapal nelayan, sayuran, es batu, beras, dan masih banyak lagi.
Karena langit masih gelap, penumpang harus antre dalam kapal. Mereka juga membawa berbagai barang di tas, kotak, dan karung. Tarif kapal Rp 50.000 per orang.
Pukul 07.00, saat matahari terbit, kapal meninggalkan pelabuhan Muara Angke bergerak. Kapal itu melakukan perjalanan sekitar 60 kilometer ke cluster Kepulauan Seribu. Ketika kapal bergerak, angin mengibaskan rambutnya. Kapal bergerak membelah laut bergelombang ke gelembung untuk sisi kiri dan kanan kapal. Kapal buatan tahun 2012 itu bergerak maju dari kapal motor berlayar ke arah yang sama.
Pukul 10.00, sehingga tiba di dermaga Pulau Kelapa, penumpang segera bergegas keluar dari kapal. Warga mengatakan, kalau bukan untuk naik perahu Sena Express, perjalanan ke Pulau Kelapa bisa mengambil lima jam. "Saya sadar, setiap hari membawa kehidupan orang-orang pulo (panggilan untuk warga Kepulauan Seribu) dalam perjalanan laut. Kapal yang saya kemudikan harus mampu bergerak cepat dan aman untuk memberikan penumpang ke tujuan masing-masing," kata Muhlis.
Muhlis membeli mesin perahu seharga Rp 100 juta per unit. Biaya membuat seluruh kapal lebih dari Rp 900 juta. Kapal dibuat di Kepulauan Pasifik selama tiga bulan dengan melibatkan adat Pulau Kelapa. Bangka Belitung telah masih menyediakan kayu, seperti kayu ulin, menarik, dan meranti, yang diperlukan untuk membuat kapal. Dari bisnis kapal motor, laba Muhlis setidaknya $ 20 juta per bulan.
Meskipun relatif berhasil, Muhlis tidak ingin menjadi diam dan menggunakan pendapatan hanya untuk kesenangan pribadi. Dia mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk memberdayakan nelayan setempat. Sejak delapan tahun lalu, Muhlis menyediakan modal untuk 20 kelompok nelayan untuk berlayar memancing.
Muhlis (41)
LAHIR:
Cabangbungin, Bekasi
ISTRI:
Tonyih (36)
ANAK:
Muni (20), Tom (14), Melissa (4)
SEKOLAH:
SD Setia Jaya (kelas V SD)
Setiap kelompok nelayan, yang terdiri dari 8-10 orang, diberikan modal masing-masing Rp 30 juta untuk membuat kapal pesiar atau persyaratan pembelian. Sebagai bagian dari kerjasama, nelayan dan menjual sebagian ikan untuk Muhlis untuk dijual kembali di Muara Angke. Saat ini, Muhlis bekerja dengan 200 nelayan di Pulau Kelapa dan sekitarnya. Muhlis juga membangun kandang untuk budidaya kerapu di Pulau Kelapa.
Rise of kepahitan
Muhlis lahir di Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Orangtuanya bekerja sebagai petani dengan pendapatan biasa-biasa saja. Kemiskinan memaksa Muhlis putus di kelas V SD. Berusia bahkan 12 tahun ketika ia mulai nomaden sebagai penjaja dan loper koran. Anak jalanan bersama-sama, dia tidur di mana saja-dalam pintu dan beraspal pasar surat kabar atau tumpukan sampah.
Sebagai seorang remaja, Muhlis bekerja di salah satu di Muara Angke kapten memancing. Tugasnya membawa nelayan untuk membeli jatah untuk berlayar. Kadang-kadang ia juga mengundang para nelayan untuk menangkap ikan. Bekerja seperti itu tidak membuatnya bahagia. "Saya sering dimarahi. Salah sedikit dimarahi dan berteriak," katanya.
Pengalaman pahit itu tidak selalu merugikan. Muhlis membuktikan. Dari pengalamannya, ia belajar untuk menangkap ikan, membangun kapal, dan melakukan bisnis. Pada tahun 1995, ketika tinggal di pulau Panggang, Muhlis menjadi kolektor nelayan memancing di Kepulauan Seribu dijual di Muara Angke. Di Muara Angke, saudara menangani pemasaran dan kemasan. Laba dari bisnis ikan Rp 2 juta per hari.
Ketika ikan sulit untuk menangkap, Muhlis pecundang. Dia tidak pernah putus. Kebanyakan tabungan digunakan untuk membeli kayu sebagai pembuatan kapal penumpang. "Saya pikir bisnis sepeda motor kapal tidak akan pernah kehilangan. Perahu taksi selalu dibutuhkan orang," katanya.
Mulai dari trial and error, Muhlis membuat kapal dengan kapasitas 10 penumpang. Karena kayu mahal dan sulit diperoleh, Muhlis juga membuat kapal dengan bahan dasar fiber. Muhlis telah beberapa kali membuat dan menjual kapal penumpang biaya puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Sekarang ia mengoperasikan dua kapal motor. Karena ada majikan Pulau Kelapa kapal lain, dua kapal Muhlis, hanya berlayar seminggu sekali. "Pengangkutan penumpang harus rotasi, sehingga semua dapat rezeki," katanya.
Lahir di Bekasi dan hidup lebih dari 20 tahun sebagai pulo, kadang-kadang Muhlis rindu. Tinggal di wilayah Kepulauan Seribu asal sangat berbeda dengan sawah hijau. "Di pulau, apa serba mahal. Lezat di sini tenang, tidak ada kemacetan lalu lintas seperti di kota," katanya.
Delapan tahun yang lalu, Muhlis pindah ke Pulau Kelapa. Dia membangun sebuah rumah tiga kamar dibuat menghadap ke utara, ke laut. Dari jendela rumahnya, setiap hari Muhlis melihat matahari terbit dan terbenam. Sinar matahari mengingatkan perjalanan hidupnya sebagai berputar roda, kadang di bawah, kadang di atas, kadang-kadang seperti menghilang dan gelap di sekitar.
Dia sadar, hidup di pulau ini penuh dengan tantangan. Dengan kerja keras dan inovasi terus-menerus dilakukan karena dari pengalaman, Muhlis mencoba untuk bertahan hidup.
Jumat, 12 Juni 2015
Pulau Pramuka
Lokasinya yang berada di utara kepulauan seribu, dapat di tempuh menggunakan kapal speedboat selama 2 jam. Pulau pramuka yang berlokasi diantara ratusan kepulauan seribu menjadi tempat liburan warga Jakarta. para wisatawan yang berkunjung ke pulau berkembangnya wisata di kepulauan seribu salah satunya di Pulau Harapan.
Menggunakan motor boat anda bisa mengunjungi dua atau tiga pulau sekaligus, tanpa harus digabung dengan yang lain. Tersedia juga Paket Mancing Pulau Seribu di pandu nelayan setempat. Banyak sudah Travel Wisata Pulau Seribu Menyediakan Paket Pulau Pramuka Termurah dan Terlengkap dengan Akomodasi Terbaik.
Dapakanlah Informasi Wisata Murah Pulau Seribu, Penginapan / Homestay Murah di Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Pari, Pulau Panggang dan Kelapa. Terdapat sebuah penginapan dengan 10 pintu terdiri dari 6 yg mempunyai 1 kamar dan 4 yg los atu tanpa kamar berpasilitas AC, TV dan dispencer.
Menggunakan motor boat anda bisa mengunjungi dua atau tiga pulau sekaligus, tanpa harus digabung dengan yang lain. Tersedia juga Paket Mancing Pulau Seribu di pandu nelayan setempat. Banyak sudah Travel Wisata Pulau Seribu Menyediakan Paket Pulau Pramuka Termurah dan Terlengkap dengan Akomodasi Terbaik.
Dapakanlah Informasi Wisata Murah Pulau Seribu, Penginapan / Homestay Murah di Pulau Pramuka, Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Pari, Pulau Panggang dan Kelapa. Terdapat sebuah penginapan dengan 10 pintu terdiri dari 6 yg mempunyai 1 kamar dan 4 yg los atu tanpa kamar berpasilitas AC, TV dan dispencer.
Langganan:
Postingan (Atom)